Pertamax Turbo Apa Sih Bahaya Untuk Sepeda Motor

Pertamax Turbo : Apa Sih Bahaya Untuk Sepeda Motor?

Ketahuilah bahaya yang dapat di timbulkan ketika menggunakan bahan bakar jenis Pertamax Turbo beroktan 98 untuk mesin kompresi kecil.

Sudah tak asing lagi di telinga pengendara sepeda motor. Jika menggunakan bahan bakar (BBM) beroktan tinggi, akan membuat sistem pembakaran menjadi lebih baik. Lalu, bagaimana dengan pemakaian bahan bakar jenis Pertamax Turbo untuk motor? apakah baik atau sebaliknya?

Di ketahui BBM jenis Pertamax Turbo memang yang memiliki oktan paling tinggi di Indonesia. Dengan menggunakan bahan bakar tersebut, maka performa mesin jadi optimal dan efisien bahan bakarnya.

Akan tetapi sangat tidak di rekomendasikan pakai pertamak turbo untuk sepeda motor yang mempunyai kapasitas CC kecil. Sebab akan ada dampak serius pada mesin motor.

Hal ini di karenakan setiap mesin punya sistem pembakaran yang berbeda-beda. Jadi penggunaan bahan bakar beroktan paling tinggi sangat cocok, untuk mesin motor berkompresi besar.

Pertamax Turbo
Gambar : cnbcindonesia.com

Benarkah Pertamax Turbo Baik Untuk Performa Mesin Sepeda Motor?

Berbicara mengenai baik tidaknya, tergantung dari kompresi mesin itu sendiri. Jika di pakai untuk motor atau mobil dengan kompresi mesin sekitar 11-13:1, atau yang sudah pakai turbocharged sangat cocok sekali.

Baca Juga :  Spesifikasi Subaru WRX STI Jadi Mobil Sedan Sport

Bakar bakar non subsidi ini memang punya banderolan harga relatif mahal. Jadi untuk pengguna kendaraan berkantong tebal tidak masalah, terutama pengguna mobil dengan mesin tipe SkyActiv besutan Mazda.

Bahan bakar ini punya nilai RON 98 dan cocok di pakai pada deretan mobil mewah seperti :

  • Honda Civic Turbo
  • Mazda
  • Mercedes Compressor
  • BMW M Series
  • Lamborghini
  • Ferrari
  • Honda CR-V Turbo
  • Chevrolet Trax
  • Ford Focus
  • Porsche

Meski punya nilai kompresi sedikit, namun dengan dukungan turbocharged bisa lebih maksimal. Tak heran banyak pabrikan mobil mewah, merekomendasikan BBM oktan RON 98 agar performa mesin lebih bagus.

Beda cerita, jika BBM oktan 98 itu di gunakan pada kendaraan sepeda motor kapasitas cc kecil di bawah 125 cc. Sebab rata-rata kompresi mesin cuma 10:1 atau malah di bawahnya.

Sehingga yang terjadi ialah saat proses pembakaran di ruang bakar mesin, tenaga atau energi tidak dapat terbakar sempurna. Efeknya bahan bakar menjadi tambah boros, bahkan terburuknya bisa membuat mesin ngelitik.

Baca Juga :  Daftar Mobil SUV Terbaik Paling Dicari Tahun 2021

Adapun mesin ngelitik terjadi akibat proses pembakaran yang berlebih tidak sesuai dengan kebutuhan mesin. Untuk itu sangat di rekomendasikan sepeda motor jenis bebek atau matic, cukup pakai BBM jenis Pertamax atau Pertalite saja.

Bisa juga anda sebagai pemilik kendaraan, pakai bahan bakar yang di rekomendasikan oleh pabrikan. Baca kembali panduan buku kendaraan tentang karakter mesin.

Adapun kelebihan dari Pertamax Turbo untuk motor ber cc tinggi yaitu dapat meningkatkan kecepatan kendaraan, mempunyai teknologi anti ngelitik, teknologi ecosave dan membuat performa mesin menjadi lebih bagus.

Tentang Bahan Bakar Oktan 98

Sekilas informasi tentang bahan bakar oktan 98 ini pertama kali hadir di Indonesia tahun 2016 silam. Peluncurannya bersamaan dengan pagelaran ajang GIIAS 2016.

Secara kualitas dan nilai oktan, Pertamak Turbo memang menduduki kasta tertinggi sebagai bahan bakar buatan Pertamina. Meski sebenarnya ada jenis BBM di atasnya ialah Pertamax racing punya RON 100. Tapi hanya untuk mobil sport bertenaga buas dan keperluan ajang balapan sirkuit saja.

Baca Juga :  Honda NSX, Mobil Yang Diminati di Pasar Indonesia

Hadirnya pula sebagai pengganti Pertamax Plus dengan angka RON 95. Jadi mirip kejadian peran Premix di gantikan oleh Pertamax, karena punya kandungan timbal yang tidak baik untuk mesin kendaraan.

Akhir Kata

Bagaimana menurut anda tentang Pertamax Turbo? di sisi kualitas dan performanya untuk mesin kendaraan, terutama sepeda motor di Indonesia. Apakah anda salah satu pengguna bahan bakar tersebut atau lebih pakai jenis Pertalite?